Banda Aceh-gazaseanews
12 Maret 2024 Yayasan Geutanyoe bekerja sama dengan Save the Children (STC) menyelenggarakan buka puasa bersama dan menyalurkan bantuan multidimensi kepada pengungsi Rohingya di tiga lokasi pengungsian Aceh: Camp Minaraya Sigli, Camp Ex Kantor Imigrasi Lhokseumawe, dan Camp Seunebok Rawang, Aceh Timur. Kegiatan ini merupakan upaya meringankan beban pengungsi sekaligus menyambut bulan suci Ramadan dan persiapan Hari Raya Idul Fitri.
Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa makanan berbuka puasa, tetapi juga mencakup kebutuhan mendesak seperti kain sarung, paket higienitas, susu untuk anak-anak, peralatan pendidikan, perlengkapan kebersihan, serta dukungan aktivitas olahraga. Selain pengungsi Rohingya, bantuan juga diperluas kepada masyarakat sekitar camp yang tergolong kurang mampu.
Nasruddin, Koordinator Kemanusiaan Yayasan Geutanyoe, menyatakan, “Mereka (pengungsi Rohingya) hidup dalam kondisi serba kekurangan. Kebutuhan akan pakaian, makanan, dukungan moral, dan perlindungan masih sangat mendesak. Kami berkomitmen untuk terus mendukung melalui program kemanusiaan yang menyentuh kebutuhan dasar mereka.”
Saat ini, tercatat sekitar 600 pengungsi Rohingya yang tersebar di empat titik pengungsian di Aceh. Nasruddin menambahkan bahwa kolaborasi dengan pihak seperti Save the Children menjadi kunci dalam memperluas dampak bantuan. “Kami juga tidak melupakan masyarakat Aceh di sekitar camp yang membutuhkan. Solidaritas ini harus tumbuh dari semua pihak,” imbuhnya.
Yayasan Geutanyoe mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga, dan pemerintah untuk turut berkontribusi dalam memberikan bantuan berkelanjutan. “Ramadan adalah momentum memperkuat kepedulian. Mari bersama-sama meringankan beban mereka, baik secara material maupun non-material,” pungkas Nasruddin.
Bantuan ini merupakan bagian dari program responsif Yayasan Geutanyoe yang fokus pada penanganan krisis kemanusiaan, terutama bagi kelompok rentan seperti pengungsi. Kolaborasi dengan Save the Children memperkuat distribusi logistik dan pendampingan psikososial bagi anak-anak pengungsi.
Red - Erni
